1. Abraham Lincoln
Abraham Lincoln (lahir di Hardin County, Kentucky, 12 Februari 1809 –
meninggal di Washington, D.C., 15 April 1865 pada umur 56 tahun) adalah
Presiden Amerika Serikat yang ke-16, menjabat sejak 4 Maret 1861 hingga
terjadi pembunuhannya. Dia memimpin bangsanya keluar dari Perang
Saudara Amerika, mempertahankan persatuan bangsa, dan menghapuskan
perbudakan.
Namun, saat perang telah mendekati akhir, dia menjadi
presiden AS pertama yang dibunuh. Sebelum pelantikannya pada tahun 1860
sebagai presiden pertama dari Partai Republik, Lincoln berprofesi
sebagai pengacara, anggota legislatif Illinois, anggota DPR Amerika
Serikat, dan dua kali gagal dalam pemilihan anggota senat.
Presiden Lincoln tertembak di teater Ford, Washington, Amerika
Serikat, pada 14 April 1865 dan meninggal keesokan harinya pada tanggal
15 April 1865 pada usia 56 tahun. Pembunuhnya, John Wilkes Booth adalah
seorang pemain sandiwara yang memiliki gangguan jiwa, ia juga salah
seorang pendukung Konfederasi yang menentang diserahkannya tentara
Konfederasi kepada pemerintah setelah berakhirnya perang saudara. Presiden Lincoln dimakamkan di Springfield, AS dan dikenang oleh
Amerika dan dunia sebagai pejuang demokrasi karena jasa-jasanya.
James Abram Garfield (lahir di Moreland Hills, Ohio, 19 November 1831 – meninggal di Elberon (Long Branch), New Jersey, 19 September 1881 pada umur 49 tahun) adalah seorang mayor jenderal Tentara Amerika Serikat, anggota Kongres Amerika Serikat, Presiden Amerika Serikat yang ke-20. Dengan masa jabatan tahun 1881 selama empat bulan. Pada 1881, empat bulan setelah ia dilantik menjadi presiden, Presiden James Garfield ditembak di stasiun kereta api di Washington D.C. oleh penderita gangguan jiwa yang ingin menjadi pegawai pemerintahan.
Presiden James Garfield sebenarnya merencanakan program pembangunan secara besar-besaran, namun rencana tersebut ikut mati bersamanya. Selama tiga bulan sakit parah akibat luka tembakan tersebut, ia tidak pernah pulih lagi. Presiden James Garfield menghembuskan nafas terakhir pada 19 September 1881. Posisinya sebagai presiden lalu digantikan oleh wakilnya, C.A. Arthur.
3. William McKinley
William McKinley, Jr. (lahir di Niles, Ohio, 29 Januari 1843 –
meninggal di Buffalo, New York, 14 September 1901 pada umur 58 tahun)
adalah Presiden Amerika Serikat ke-25, menjabat pada 1897 hingga 1901. Ia dibunuh oleh seorang anarkis. Enam bulan setelah pelantikannya
yang kedua, ia mengunjungi pameran Pan American di Buffalo, New York.
Di tempat ini, pada 6 September 1901, ketika ia sedang menghadiri sebuah resepsi, ia ditembak. Ia meninggal dunia seminggu kemudian. Presiden McKinley mempunyai dua orang puteri yang meninggal ketika masih kecil, isterinya, yang berada di sampingnya ketika ia ditembak, meninggal dunia pada 1907.
Di tempat ini, pada 6 September 1901, ketika ia sedang menghadiri sebuah resepsi, ia ditembak. Ia meninggal dunia seminggu kemudian. Presiden McKinley mempunyai dua orang puteri yang meninggal ketika masih kecil, isterinya, yang berada di sampingnya ketika ia ditembak, meninggal dunia pada 1907.
4. John F. Kennedy
John Fitzgerald Kennedy (lahir di Brookline, Massachusetts, 29 Mei 1917 –
meninggal di Dallas, Texas, Amerika Serikat, 22 November 1963 pada umur
46 tahun), sering disebut John F. Kennedy, Kennedy, John Kennedy, Jack
Kennedy, atau JFK adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-35. Pada 1960,
ia menjadi termuda yang dipilih menjadi Presiden Amerika Serikat, dan
termuda kedua setelah Theodore Roosevelt untuk jabatan presiden. Kennedy
menjadi presiden setelah dilantik pada 20 Januari 1961. Jabatan
kepresidennya terhenti setelah terjadi pembunuhan terhadap dirinya pada
1963.
Ia tewas oleh terjangan peluru saat melakukan kunjungan ke Dallas
(Texas) pada 22 November 1963. Pembunuhan John F. Kennedy, presiden ke-35 Amerika Serikat, terjadi pada
hari Jumat, 22 November 1963 di Dallas, Texas pada pukul 12:30 Central
Standard Time (18:30 UTC). Kennedy tewas akibat ditembak sementara
berada di mobil bersama istrinya Jacqueline Bouvier Kennedy.
Investigasi
10 bulan oleh Komisi Warren tahun 1963–1964, United States House Select
Committee on Assassinations (HSCA) tahun 1976–1979, dan investigasi
pemerintahan lainnya menyimpulkan bahwa Kennedy dibunuh oleh Lee Harvey
Oswald. Kesimpulan ini didukung oleh publik tahun 1964–66, namun
pemilihan diadakan setelah 1966 dan menunjukan 80% warga Amerika tidak
mempercayainya.Pembunuhan ini masih diperdebatkan dan menimbulkan
beberapa teori konspirasi.