Siaran langsung atau live merupakan siaran yang langsung ditayangkan
tampa diedit terlebih dahulu, sehinga apa yang disarkan akan langsung di
lihat jutan penonton tv. Nah berikut ini ada beberapa kejadian
memalukan ketika siaran tv berlangsung ingin tahu apa aja itu simak 5
Kejadian Memalukan Ketika Siaran Live di TV berikut ini seperti dikutip
dari detik.com.
1. Presenter Dilempari Telur dan Yoghurt
Apes! Kejadian tidak mengenakkan dialami seorang penyiar berita televisi
di Yunani. Pria ini dilempari telur dan yoghurt saat memandu acara
bincang-bincang secara langsung. Pelemparan ini dilakukan oleh
segerombolan pendemo anti-Nazi yang berhasil merangsek masuk ke dalam
studio.
Sang penyiar berita, Panagiotis Vourhas, tengah mewawancarai seorang
narasumber dalam acara siaran langsung pada Jumat malam waktu setempat.
Namun tiba-tiba sekitar 17 orang yang mengenakan masker menyusup masuk
ke dalam studio televisi Epiros TV dan membombadir Vourhas dengan
yoghurt dan telur.
Dibombardir tiada henti, Vourhas pun hanya bisa berdiri dan membelakangi
kamera sembari membersihkan pecahan telur dan sisa yoghurt yang
menempel pada jasnya. Sedangkan sang narasumber yang tidak disebutkan
namanya berhasil kabur dan meninggalkan studio.
Sembari melempari Vourhas, para pendemo tersebut meneriakkan slogan
anti-fasis. Usut punya usut, ternyata aksi protes mereka berkaitan
dengan wawancara yang dilakukan Vourhas dengan juru bicara Partai Golden
Dawn (Fajar Emas) yang mendukung neo-Nazi pada minggu lalu.
“Kami diserang dengan telur dan yoghurt karena menurut mereka, kami
telah mengundang perwakilan Golden Dawn ke acara bincang-bincang kami,
Kamis lalu,” terang Vourhas kepada pemirsa Epirors TV beberapa saat
setelah insiden pelemparan tersebut, seperti dilansir oleh mirror.co.uk,
Senin (9/4/2012). Golden Dawn dikenal sebagai organisasi anti-imigran yang memiliki target
untuk meraih 5 persen suara dalam pemilu yang digelar bulan depan.
2. Ditampar Lawan Debat
Seorang anggota parlemen Yunani diburu polisi setelah terlibat percekcokan dan baku hantam dengan 2 politisi wanita. Dalam acara debat yang disiarkan langsung di televisi, pria berusia 31 tahun ini menampar seorang politisi wanita dan melemparkan segelas air ke arah politisi wanita lainnya.
Insiden itu terjadi ketika Ilias Kasidiaris (31) yang berasal dari
Partai Fajar Emas (Golden Dawn), menghadiri talk show pagi di sebuah
stasiun televisi setempat. Hadir pula politisi wanita Rena Dourou dari
Partai Syriza, yang merupakan rival politiknya, juga politisi Liana
Kanelli yang merupakan Wakil Ketua Partai Komunis.
Saat perdebatan berlangsung seperti diberitakan news.com.au, Kasidiaris yang merasa tersinggung dengan komentar Rena, tiba-tiba menyerang politisi wanita tersebut. Rena mengomentari persidangan kasus Kasidiaris yang ditunda dan menuding Partai Golden Dawn justru membawa Yunani kembali ke masa lalu, tepatnya 500 tahun yang lalu.
Kasidiaris berdiri dari kursinya dan melempar segelas air yang ada di depannya ke arah Rena. Melihat aksi kekerasan ini, politisi wanita lainnya, Liana yang duduk di sebelah Kasidiaris ikut berdiri dan meneriakinya sembari melemparkan koran ke arahnya.
Kasidiaris yang mantan anggota militer ini kian naik pitam dan melampiaskan amarahnya kepada Liana. Dia menampar wajah Liana sebanyak 3 kali berturut-turut, sementara Liana berusaha melindungi dirinya. Sang pembawa acara Giorgos Papadakis berusaha melerai sembari berteriak ‘Jangan!’. Namun sayang, upayanya gagal karena Papadakis kalah cepat dengan serangan Kasidiaris.
Pasca insiden ini, Kasidiaris pun terpaksa dikunci di dalam salah satu studio televisi tersebut. Tapi dia berhasil merusak kuncinya dan kemudian kabur keluar. Pihak kepolisian telah mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap Kasidiaris. Kejaksaan setempat memerintahkan polisi untuk memburunya dan menahannya atas pidana penyerangan terhadap orang lain hingga luka-luka. Atas perbuatannya ini, Kasidiaris terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara atau hukuman denda.
Kasidiaris yang merupakan juru bicara Partai Golden Dawn ini memang dikenal sangat vokal dalam menentang isu-isu yang menyudutkan partainya. Secara terpisah, pihak partai membela Kasidiaris dengan menyatakan pria tersebut telah diprovokasi hingga berujung pada kekerasan terhadap kedua politisi wanita itu.
Diketahui bahwa saat ini, Kasidiaris tengah menghadapi kasus persekongkolan dalam perampokan bersenjata pada tahun 2007 silam, yang menewaskan seorang mahasiswa. Dalam persidangan, Kasidiaris telah membantah seluruh dakwaan. Persidangan kasus ini ditunda sementara hingga 11 Juni mendatang. Aksi pemukulan dalam acara debat yang disiarkan langsung ini juga memicu demonstrasi ribuan warga Yunani, menentang Partai Golden Dawn.
3. Jari Tengah Penyiar Rusia
Seorang penyiar berita di stasiun televisi terkemuka Rusia mengagetkan para pemirsa saat siaran langsung. Ketika membacakan berita soal konferensi APEC, penyiar wanita itu mengacungkan jari tengahnya saat menyebut nama Presiden AS Barack Obama. Atas perbuatannya itu, Tatyana Limanova yang pernah meraih penghargaan televisi bergengsi Rusia, TEFI tersebut, dipecat oleh stasiun televisi tempatnya bekerja, REN TV.
Menurut sumber di stasiun TV swasta tersebut, Limanova langsung dipecat di hari kejadian itu. Pemecatan wanita itu dikonfirmasi oleh pihak REN TV pada Kamis, 24 November 2011 waktu setempat setelah sejumlah media Rusia ramai memberitakannya.
Saat perdebatan berlangsung seperti diberitakan news.com.au, Kasidiaris yang merasa tersinggung dengan komentar Rena, tiba-tiba menyerang politisi wanita tersebut. Rena mengomentari persidangan kasus Kasidiaris yang ditunda dan menuding Partai Golden Dawn justru membawa Yunani kembali ke masa lalu, tepatnya 500 tahun yang lalu.
Kasidiaris berdiri dari kursinya dan melempar segelas air yang ada di depannya ke arah Rena. Melihat aksi kekerasan ini, politisi wanita lainnya, Liana yang duduk di sebelah Kasidiaris ikut berdiri dan meneriakinya sembari melemparkan koran ke arahnya.
Kasidiaris yang mantan anggota militer ini kian naik pitam dan melampiaskan amarahnya kepada Liana. Dia menampar wajah Liana sebanyak 3 kali berturut-turut, sementara Liana berusaha melindungi dirinya. Sang pembawa acara Giorgos Papadakis berusaha melerai sembari berteriak ‘Jangan!’. Namun sayang, upayanya gagal karena Papadakis kalah cepat dengan serangan Kasidiaris.
Pasca insiden ini, Kasidiaris pun terpaksa dikunci di dalam salah satu studio televisi tersebut. Tapi dia berhasil merusak kuncinya dan kemudian kabur keluar. Pihak kepolisian telah mengeluarkan surat perintah penahanan terhadap Kasidiaris. Kejaksaan setempat memerintahkan polisi untuk memburunya dan menahannya atas pidana penyerangan terhadap orang lain hingga luka-luka. Atas perbuatannya ini, Kasidiaris terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara atau hukuman denda.
Kasidiaris yang merupakan juru bicara Partai Golden Dawn ini memang dikenal sangat vokal dalam menentang isu-isu yang menyudutkan partainya. Secara terpisah, pihak partai membela Kasidiaris dengan menyatakan pria tersebut telah diprovokasi hingga berujung pada kekerasan terhadap kedua politisi wanita itu.
Diketahui bahwa saat ini, Kasidiaris tengah menghadapi kasus persekongkolan dalam perampokan bersenjata pada tahun 2007 silam, yang menewaskan seorang mahasiswa. Dalam persidangan, Kasidiaris telah membantah seluruh dakwaan. Persidangan kasus ini ditunda sementara hingga 11 Juni mendatang. Aksi pemukulan dalam acara debat yang disiarkan langsung ini juga memicu demonstrasi ribuan warga Yunani, menentang Partai Golden Dawn.
3. Jari Tengah Penyiar Rusia
Seorang penyiar berita di stasiun televisi terkemuka Rusia mengagetkan para pemirsa saat siaran langsung. Ketika membacakan berita soal konferensi APEC, penyiar wanita itu mengacungkan jari tengahnya saat menyebut nama Presiden AS Barack Obama. Atas perbuatannya itu, Tatyana Limanova yang pernah meraih penghargaan televisi bergengsi Rusia, TEFI tersebut, dipecat oleh stasiun televisi tempatnya bekerja, REN TV.
Menurut sumber di stasiun TV swasta tersebut, Limanova langsung dipecat di hari kejadian itu. Pemecatan wanita itu dikonfirmasi oleh pihak REN TV pada Kamis, 24 November 2011 waktu setempat setelah sejumlah media Rusia ramai memberitakannya.
Menurut REN TV, saat kejadian itu, Limanova sebenarnya mengacungkan jari
tengahnya untuk kru kamera di depannya. Wanita itu tidak tahu kalau
saat itu dia masih terus direkam. “Manajemen REN TV menganggap ini pelanggaran berat atas disiplin siaran
langsung dan ketidakprofesionalan,” demikian pernyataan REN TV.
4. Obama bin Laden Dead
Pada awal-awal berita Osama bin Laden diumumkan tewas oleh Presiden
Amerika Serikat (AS) Barack Obama, banyak media yang salah ketik,
menulis ‘Osama’ menjadi ‘Obama’. Hingga beberapa hari kemudian, wartawan
Gedung Putih pun masih terpeleset menyebutkan Osama menjadi Obama.
Hal ini terlihat dari transkrip dalam situs Gedung Putih saat press
briefing para wartawan dengan juru bicara Gedung Putih Jay Carney, pada
Selasa Waktu Timur Amerika Serikat. Dalam transkrip lengkap itu, ada wartawan yang terpeleset menyebutkan Osama sebagai Obama.
“Jay, just to follow up, how did Obama — excuse me, Osama bin Laden
resist if he didn’t — if he didn’t have his hand on a gun, how was he
resisting?” ujar wartawan yang bertanya pada Jay Carnay. Rupanya wartawan itu mempertanyakan, jika Osama kemudian diketahui tidak
bersenjata saat operasi militer terjadi, bagaimana Osama bisa melawan.
Namun Carney tak ambil pusing atas keseleo lidah itu dan tetap menjawab
pertanyaan wartawan.
“Ya, itu informasi yang saya berikan pada Anda, pertama-tama, saya pikir
perlawanan tidak selalu menggunakan senjata api. Tapi informasi yang
sudah saya berikan pada Anda adalah apa yang saya dapat sampaikan. Saya
yakin detil informasinya sedang disiapkan dan bisa dirilis,” jawab
Carney.
Sebelumnya, kabar tewasnya Osama beredar cepat di situs berita sejumlah
media massa AS, lalu disambung sejumlah stasiun televisi berlomba-lomba
menyiarkan breaking news. Nah, karena kemiripan nama Osama dan Obama itu, sejumlah televisi pun
melakukan kesalahan fatal. Maksud hati ingin menulis Osama, namun karena
salah ketik, justru yang tertulis nama Obama.
Kesalahan pengetikan ini terjadi di televisi AS Fox News. Saat penyiar
membacakan berita tewasnya Osama, di layar justru tertulis ‘Obama Bin
Laden Dead’. Foto yang sempat diambil sejumlah pemirsa itu pun beredar
di twitter dan menjadi olok-olok. Hingga kemudian tulisan itu diralat
menjadi tulisan yang benar yakni ‘Osama Bin Laden Dead’. Kecelakaan sebut karena buru-buru mengabarkan juga dilakukan oleh
koresponsen MSNBC Norah O’Donnel. Dia menulis di Twitter bahwa ‘Obama’
telah terbunuh.
“Obama tertembak dan tewas,” tulis Norah O’Donnel di Twitter, mengutip
kepala koresponden NBC di Pentagon, Jim Miklaszewski, sebagai sumbernya.
Rupanya hal ini bukan saja terjadi di media AS, di Indonesia pun
demikian. Sebuah televisi nasional menyiarkan breaking news Osama tewas.
Namun kesalahan penulisan terjadi. Di layar tertulis ‘AS Pastikan Obama
Tewas’. Setelah sempat bertahan beberapa saat, redaksi televisi
tersebut segera mengganti kesalahan ketik itu. Namun tak urung sejumlah pemirsa sempat mengambil gambar kesalahan ketik itu. Gambarnya pun ramai diperbincangkan di Twitter.
5. Acungkan Pistol Saat Debat
Seorang anggota parlemen Yordania terlibat keributan dengan seorang
aktivis politik saat acara debat yang disiarkan langsung oleh stasiun TV
Yordania. Bahkan, politikus bernama Mohammed Shawabka tersebut sempat melemparkan
sepatu ke arah sang aktivis politik. Parahnya lagi, dia juga
mengeluarkan pistolnya!
Insiden ini terjadi ketika Shawabka tengah berdebat dengan aktivis
bernama Mansour Sayf al-Din Murad mengenai sejumlah isu, termasuk soal
krisis di Suriah. Ketika itulah perdebatan yang disiarkan secara
langsung itu memanas.
Kedua pria tersebut saling mencela satu sama lain. “Anda agen Mossad,”
kata yang satu. “Anda penjahat besar,” kata yang satunya lagi seperti
dilansir News.com.au. Kedua pria paruh baya itu tidak mempedulikan sang pembawa acara yang
terus meminta mereka untuk tenang. Malah kemudian, sang anggota parlemen
yang terlihat sangat marah, mencopot sepatunya dan melemparkannya ke
lawan debatnya.
Akibat lemparan sepatu itu, meja di depan Murad, sang aktivis sampai
terjatuh saat dia berupaya menghindar. Murad pun berdiri lalu mendatangi
Shawabka yang telah mengeluarkan pistolnya. Shawabka sempat mendorong
tubuh Murad sebelum pembawa acara maju untuk melerai kedua pria
berpakaian jas tersebut. Sang politikus dan aktivis terus melemparkan kata-kata hinaan satu sama
lain. Tampak bahwa pembawa acara berusaha keras untuk melerai kedua pria
bertubuh besar itu.Adegan seru itu baru berakhir setelah pihak produser TV menghentikan siaran. Tidak diketahui bagaimana akhir keributan tersebut.