Tuesday, April 22, 2014

10 Kasus Keracunan yang Menggemparkan Dunia

Fenomena keracunan yang pernah tidak terjadi di dunia ini dapat secara sengaja dilakukan ataupun berupa kesalahan alami yang tragis berdampak pada kematian manusia. Kesalahan tersebut bisa terjadi akibat bahan baku yang mengandung bahan kimia berbahaya, dan secara tidak sengaja dikonsumsi oleh manusia. Keracunan makanan bisa menimpa siapa saja bahkan dapat terjadi secara massal. Berikut 10 keracunan yang menggemparkan dunia:

1. Terigu – Afghanistan
[New-Picture-1544.jpg]
Pada 1974 hingga 1976 terjadi wabah liver yang menyerang masyarakat di kawasan pinggiran Afghanistan. Dan penyebab wabah tersebut diketahui akibat terigu yang mengandung racun, dan dikonsumsi secara massal berupa roti. Naasnya terigu yang menjadi bahan baku utama roti tersebut mengandung bibit charmac, akibatnya sebanyak 1.600 dari 7.800 jiwa meninggal dunia dan sisanya harus ditangani secara medis.
 
 Pada 2008 kasus serupa pun kembali terjadi di Afghanistan, memakan korban sebanyak 100 jiwa dan 10 lainnya dinyatakan meninggal dunia. Charmac merupakan jenis biji-bjian yang mengandung alkaloid pyrrolizidin. Zat tersebut berasal tumbuhan yang keluar secara alami untuk melindungi dirinya.

2. Minyak Mustard – New India
[New-Picture-1534.jpg]
Sementara fenomena keracunan yang terjadi di India, tepatnya Kota New Delhi terjadi pada 1998. Ketika itu masyarakat New Delhi secara tak sengaja mengonsumsi minyak mustard yang mengandung racun  berupa minyak Argemone mexicana (madat Mexico).  Akibatnya banyak masyarakat New Delhi yang mengalami diare, mual-muntah, sakit kepala hingga gukoma (gangguan penglihatan).
 
Sindrom serupa pun pernah dialami oleh negara Madagaskar, Fiji, Afrika Selatan, Mauritius dan Nepal. Selain Afrika Selatan, keracunan tersebut diakibatkan oleh minyak mustard yang terkontaminasi Argemone mexicana. Fenomena keracunan makanan yang terjadi pada 1998 di New Delhi tersebut merenggut 60 korban jiwa dan 3.000 lainnya harus dirawat khusus di rumah sakit.
 
3. Alkohol Illegal – India
[New-Picture-1524.jpg]
Masih di India, keracunan makanan ini terjadi pada 2011 di kawasan Bengali Barat. Keracunan yang diakibatkan oleh alkohol ilegal beracun ini merenggut 143 korban jiwa, diduga alkohol tersebut mengandung methanol, ammonium nitrat. Kedua zat kimia tersebut merupakan racun yang berbahaya, bagi manusia kedua zat tersebut bisa menyebabkan gangguan jantung dan pernafasan. Para korban diduga mendapatkan alkohol tersebut dari pasar-pasar gelap di India yang banyak menjualnya berupa minuman keras.

4. Susu Bubuk Morinaga – Jepang
[New-Picture-15114.jpg]
Fenomena makanan yang terkontaminasi oleh bahan berbahaya terjadi pula di Jepang pada 1950, ketika produk susu bubu terkontaminasi racun arsenic. Susu tersebut merupakan produk dari Perusahaan Morinaga Milk, dan secara tidak sengaja tercampur bahan pengawet disodium fosfat yang biasa dimasukan ke dalam susu bubuk. Akibatnya tidak sedikit masyarakat Jepang yang mengamalami diare dan muntah-muntah setelah meminum susu Morinaga. Dikabarkan dari 13.400 yang mengalami keracunan sebanyak 100 jiwa harus melayang.
 
Akibat peristiwa susu beracun ini, Kepala Pabrik Morinaga diseret dan mendekam  di dalam penjara selama tiga tahun. Bahkan kasus tersebut merupakan salah satu dari 10 kasus yang paling lama diusut dalam sejarah Jepang, yakni 18 tahun. Bahkan selama dilakukan penyelidikan berbagai peristiwa dan aksi dilakukan oleh masyarakat yang dirugikan, terutama keluarga korban yang menuntut adanya kompensasi.

5. Wabah Minamata – Jepang
http://4.bp.blogspot.com/-EgcOwFJCcIU/TfWH0QL1KPI/AAAAAAAAABo/m8kjrzHoslo/s1600/Minamata+6.png
Wabah Minamata merupakan penyakit yang menyerang pada susunan sistem saraf, diakibatkan oleh logam merkuri yang masuk ke dalam tubuh manusia. Gejala minamata di antaranya adalah otot dan panca indera yang melemah.  Bahkan dalam beberapa kasus, gpenderita minamata bisa mengalami gangguan kejiwaan, kelumpuhan, koma dan bahkan kematian. Untuk kali pertama sindrom minamata ini terjadi pada 1956 di kawasan Pesisir Minamata di Jepang.
 
Dan Penyebab sindrom tersebut diakibatkan oleh limbah merkuri yang dibuang ke laut oleh perusahaan Chisso Corporation, yang dilakukan pada 1932 hingga 1968. Merkuri tersebut meracuni sejumlah ikan yang merupakan konsumsi utama masyarakat Minamata. Berdasarkan data yang dikeluarkan pada 2001 lalu, sebanyak 2.265 menderita sindrom minamata, 1.784 diantanya meninggal dunia. untuk itu pemerintah Jepang mewakili para korban, menuntut kompensasi sebesar 86 juta dolar AS kepada perusahaan Chisso Corporation.

6. Susu Bubuk – China
[New-Picture-1494.jpg]
Skandal keracunan makanan terjadi di China pada 16 juli 2008, dan wilayah yang pertama kali terkena dampaknya adalah Provinsi Gansu. Akibat susu bubuk yang mengandung racun sebanyak 16 bayi harus menderita batu ginjal, akibat kandungan melamin. Susuk bubuk yang diproduksi oleh perusahaan Sanlu Grup ini pun mengakibatkan peristiwa yang sama di tahun sebelumnya 2007, meskipun tindakan pemerintah China pada saat itu hanya sampai pada pengujian dan pengawasan produksi saja. Berdasarkan keterangan salah satu pejabat depertemen kesehatan China, ketika itu pihak Sanlu Group melakukan penyuapan terhadap pemerintah berwenang agar fenomena skandal melamin tidak menyebar.
 
Namun skandal susu beracun yang merebak pada 2008, sudah tidak bisa ditutupi lagi terelebih jumlah korban mencapai 300.000 bayi dengan 54.000 di antaranya harus dirawas secara intensif di rumah sakit, enam bayi kemudian meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan. Bayi tersebut meninggal dunia akibat organ ginjalnya yang mengalami kerusakan parah akibat kandungan melamin di dalam susu bubuk tersebut. Bagi perusahaan Sanlu Group penambahan melamin dimaksudkan agar susu tersebut terlihat banyak mengandung protein. Setelah dimeja-hijaukan pada 2010 lalu, dua orang pejabat pemerintah dipecat secara paksa, dan di pihak Sanlu Group dua orang menjalani hukuman mati sementara dua orang lainnya dihukum 15 tahun penjara.

7. Keracunan Minyak – Spanyol
[New-Picture-14512.jpg]
Pada 1981 sebuah wabah yang dikenal dengan ‘Sindrom keracunan minyak’ merebak di Spanyol, wabah ini diakibatkan oleh minyak goreng yang tercampur dengan bahan beracun. Sindrom tersebut mengakibatkan sebanyak 600 orang meninggal dunia. Saking memprihatinkannya, pemerintah Spanyol turun langsung dengan menggratiskan semua minyak goreng yang sehat kepada rakyatnya.
 
Dikabarkan minyak goreng Colza yang memakan korban jiwa tersebut, terkontaminasi racun sejak dari pabrik asalnya di Perancis. Masyarakat tertarik untuk membeli minyak impor tersebut karena harganya yang murah. Minyak colza dijual di kios-kios dan pasar-pasar tradisional, sehingga banyak rakyat Spanyol yang tertarik membelinya. Gejala keracunan tersebut mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh dan kelainan pada kulit.

8. Tepung Maizena Terkontaminasi Aflatoksin – Kenya
[New-Picture-1488.jpg]
Musibah tragis terjadi di Kenya pada Mei 2004 lalu, yakni ketika banyak para warganya teracuni oleh tepung maizena yang mengandung alfatoxin. Alfatoxin sendiri merupakan karsinogen yang dihasilkan oleh Aspergillus flavus, yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Akibat peristiwa keracunan makanan ini sebanyak 317 orang mengalami kegagalan fungsi hati dan 125 jiwa melayang. Kejadian serupa kemudian terulang di Kenya, yakni pada 2010 tidak kurang dari 2.3 juta karung berisi jagung harus dibuang percuma akibat penyimpanan yang tidak benar.
 
Racun A. flavus sendiri terbentuk akibat tingginya tingkat kelembaban di gudang penyimpanan jagung, sehingga jamur berbahaya tersebut tumbuh subur di atas permukaan jagung yang akan diolah menjadi tepung. Padahal prosedur standar penyimpanan mewajibkan kondisi gudang harus berada dalam keadaan kering dan hangat. Namun untuk mengatasi fenomena tumbuhnya jamur tersebut, para ilmuwan memiliki cara yang mudah, alami dan sederhana. Mereka menggunakan bioteknologi, dalam hal ini mereka menyebarkan A. Flavus jinak ke gudang yang terinfeksi oleh A. Flavus yang masih liar. Akibatnya terjadi percampuran genetik diantara keduanya yang melemah jamur berbahaya.

9. Bencana Gandum Beracun – Irak
[New-Picture-14710.jpg]
Pada 1971 telah terjadi fenomena keracunan makanan di Kota 1001 Malam, Irak. Fenomena tersebut diawali dengan terkontaminasinya beras oleh zat merkuri yang terdapat di dalam fungisida (anti-jamur). Akibatnya sebanyak 650 orang dilaporkan meninggal dunia, setelah mengonsumsi gandum impor dari Amerika Serikat dan Mexico yang dimengandung fungisida. Padahal fungisida tersebut tidak dimaksudkan untuk dimakan.
 
Tragisnya gandum impor ini dibagikan kepada masyarakat kawasan pinggiran Irak. Masyarakat yang mengonsumsi gandum tersebut pun mengalami kelainan fungsi tubuh seperti berkurangnya kepekaan pada kulit, diskordinasi bagian tubuh, kehilangan pandangan dan bahkan kerusakan pada otak. Uniknya, hingga tahun 2002 peristiwa ini masih diteliti oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).

10. Bir Mengandung Arsenik – Inggris
[New-Picture-1468.jpg]
Di Inggris peristiwa keracunan makanan massal terjadi pada 1900 dan dialami oleh masyarakat Kota Manchester kemudian menyebar ke Liverpool dan kota lain yang masyarakatnya gemar mengonsumsi bir. Saat itu para penggemar bir di Manchester tidak menyadari bahwa minuman favorit mereka mengandung racun arsenik. Akibatnya beberapa saat setelah meminum bir tersebut, mereka mengalami sakit perut teramat sangat, kerusakan kulit dan gangguan motoris.
 
Setelah diselidiki bir tersebut ternyata dibuat dari gula yang terkontaminasi arsenik dan asam sulfur. Berdasarkan laporan bir tersebut memakan korban 6.000 orang dan 70 orang meninggal dunia. bahkan sebanyak 100 peracik dihukum akibat skandal bir beracun tersebut.

Monday, April 21, 2014

Orang - Orang yang Pernah Tidur Dengan Durasi Terlama di Dunia

Setiap manusia perlu tidur untuk istirahat. Anjuran para ahli mengatakan tidur yang sehat rata-rata adalah delapan hingga sepuluh jam sehari.

Namun ada sejumlah orang mengalami penyakit disebut Sleeping Beauty Sickness atau penyakit seperti kisah Putri Salju yang tertidur lama dan harus dibangunkan oleh ciuman seorang pangeran. Penyakit itu disebut sindrom Kleine-Levine (KLS). Biasanya penyakit ini muncul seperti tanpa sebab dan menyerang kaum remaja.

Mereka yang mengalami penyakit aneh itu bisa tertidur bahkan sampai 64 hari. Sekali tidur mereka bisa terlelap selama 16 hingga 22 jam saban hari. Tapi mereka tidak perlu dibangunkan lewat ciuman seorang pangeran. Setelah beberapa tahun penyakit ini akan hilang dengan sendirinya. Siapa saja mereka? Ikuti kisahnya berikut ini.

1. Nicole Delien, 64 hari

Nicole Delien, remaja asal Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat, ini pernah tidur selama 64 hari sejak Hari Thanksgiving (kira-kira November) sampai Januari. Ini menjadi tidur terlama pernah ada dan menyerupai cerita dalam dongeng Putri Tidur (Sleeping Beauty).

Remaja berusia 17 tahun ini memiliki gangguan tidur langka disebut Kleine Levine atau Sindrom Putri Tidur. Nicole terkadang hanya terbangun beberapa saat untuk makan namun, dia akan kembali ke kamar dan tertidur pulas seperti dilansir surat kabar The Daily Mail, November 2012.

Ibu Nicole, Vicki Delien, mengatakan anak perempuannya itu dapat tidur antara 18 sampai 19 jam per hari. Bahkan, ketika Nicole terbangun untuk makan, dia sebenarnya seperti berjalan dalam tidur. Ini lantaran dia tidak mengingat peristiwa itu.

Vicki Delien sempat mengatakan kepada stasiun televisi KDKA dirinya sangat frustrasi mencari tahu penyebab kelainan yang dialami anak cantiknya itu. Dia mengatakan butuh beberapa kali perjalanan ke rumah sakit untuk mencari tahu apa sebenarnya kelainan yang dialami anaknya.

Akhirnya, seorang dokter dari Rumah Sakit Umum Allegheny di Kota Pittsburgh, Pennsylvania, mengatakan dapat mencari tahu kelainan diderita anaknya itu. Dokter yang tidak disebutkan namanya itu juga menawarkan pengobatan untuk menangani kelainan Nicole, termasuk dengan menjalani meditasi.

Keluarga Nicole mengatakan pengobatan-pengobatan itu dapat membantu masalah kelainan tidurnya. Nicole menceritakan lantaran sering mengalami tidur panjang dia telah melewatkan hari raya Thanksgiving, Natal, ulang tahun, dan rekreasi keluarganya di Disney World.

Dia juga melewatkan kesempatan menyaksikan konser penyanyi kondang Katy Perry. Namun, ketika Katy Perry tahu mengenai kelainan diderita Nicole, Perry memastikan Nicole dapat mengunjungi dia saat menggelar pertunjukan di Negara Bagian Connecticut.

2. Imaarl Duprey, 59 hari

Imaarl Duprey, gadis asal Ibu Kota London, Inggris, berusia 23 tahun, pernah tidur selama 59 hari dan bertingkah laku seperti anak kecil ketika dia sedang mengalami penyakit bernama Sindrom Kleine-Levin (KLS).

Ibunya, Kerry Griffith, 46 tahun, dan adiknya Shahneuua Duprey, 21 tahun, harus membangunkannya untuk membuat Imaarl makan dan minum atau ke kamar mandi seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Agustus tahun lalu. "Kondisi ini punya pengaruh besar terhadap keluarga saya," kata Imaarl.

"Ketika saya membangunkannya supaya dia bisa ke kamar mandi, dia seperti orang yang berbeda sama sekali," ujar ibunya. Imaarl pertama kali mengalami sindrom itu pada 2008. Dia berusia 18 tahun ketika tidur selama sepuluh hari setelah sebuah acara pesta keluarga.

3. Kaitlyn Terrana, 20 jam

Pada ulang tahunnya ke-17 Kaitlyn Terrana tidak bisa mengingat apa-apa. Dia tidur seharian di hari ulang tahunnya. Remaja asal Kota Hamilton, Kanada itu mengalami sindrom Kleine-Levin (KLS).

"Awalnya saya merasa sangat capek dan susah berkonsentrasi di sekolah. Setelah itu saya harus tidur sangat lama," kata Kaitlyn seperti dilansir cba.ca, Oktober 2012 lalu. Tiap kali mengalami sindrom itu Kaitlyn bisa tidur hingga 20 jam. Ibunya terpaksa harus membangunkan dia untuk ke toilet lalu memberinya makanan dan minuman.

Kaityn tahu ibunya membangunkannya untuk ke toilet lalu makan dan minum tapi dia tidak bisa mengingat saat-saat itu sesudahnya. "Itu seperti mimpi. Kita bisa mengingat sebagian yang kita alami dalam mimpi dan lupa sisanya," kata dia. Kaitlyn mengaku mengalami sindrom itu ketika berusia 15 tahun.

4. Louisa Ball, 13 hari

Louisa Ball, gadis asal Kota Worthing, Inggris, didiagnosa mengalami penyakit Sindrom Kleine-Levin. Pengidap sindrom ini diperkirakan kurang dari seribu orang di dunia. Orang mengidap penyakit ini bisa hidup normal seperti orang lain dengan waktu tidur yang normal dan tingkat kebugaran yang juga normal selama beberapa pekan atau bulan.

Tapi setelah beberapa waktu mereka bisa terlelap berhari-hari atau beberapa pekan tidak bangun dari tidur. Louisa selama ini pernah terlelap di tempat tidurnya selama 13 hari. "Kami tak bisa membangunkan dia," kata Lottie Ball, ibu Louisa seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Februari 2010.

Dr. Emmanuel Mignot, direktur Pusat Narcolepsy di Universitas Stanford mengatakan Sindrom Kleine-Levin tidak ada obatnya. Dokter tidak tahu apa penyababnya. Penyakit ini biasanya menyerang remaja dan hilang dengan sendirinya setelah delapan atau 12 tahun.